Mematuhi Rambu-Rambu Lalu Lintas Bukan Soal Takut Sanksi

Mematuhi Rambu-Rambu Lalu Lintas Bukan Soal Takut Sanksi

Penting bagi kita para pengendara kendaraan untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas di jalan raya. Mematuhi rambu lalu lintas bukan soal menghindari sanksi dari petugas saja. Lebih jauh lagi, marilah membuka hati dan pikiran lebih luas bahwa ini urusan keselamatan bersama.

Setiap orang yang melintas di jalan raya memiliki hak yang sama soal keselamatan dan kenyamanan. Kita pun demikian. Kita membutuhkan hak kita mengenai keselamatan dan kenyamanan berkendara di jalan raya. Kalau ada pengemudi yang dengan sembrono melanggar rambu-rambu lalu lintas, tentu kita tidak senang karena bisa membahayakan orang lain, bahkan diri kita sendiri. Maka, marilah kita menghormati hak orang lain di jalan raya.

Bayangkan kalau setiap pengendara memiliki kesadaran yang baik mengenai hal ini, tentu angka kecelakaan lalu lintas bisa ditekan. Dimana angka kecelakaan cukup signifikan memakan korban jiwa. Lalu akhir-akhir ini angka itu tiba-tiba turun. Kabar baik tentunya. Sayangnya hal itu disebabkan bukan karena kesadaran berlalu lintas yang membaik, melainkan pembatasan mobilitas masyarakat akibat adanya pandemi.

Padahal kalau kita gali lebih dalam, mematuhi rambu-rambu lalu lintas memberikan manfaat bagi kita. Paling dasar adalah soal keselamatan kita. Namun tidak sebatas itu saja. Kalau kita patuh pada aturan lalu lintas, kita jadi terbiasa disiplin, tepat waktu, atau bisa saja terhindar dari salah jalan yang membuat kita tersesat.

Tanda, lambang dan marka membuat kita harus memasukan informasi baru ke otak kita. Bahwa dalam berlalu lintas ada bahasa-bahasa yang diwakili oleh warna, lambang, garis dan seterusnya. Membuat kita berpikir lebih luas. Berpikir lebih cepat untuk memahami bahasa lain dari yang biasa kita gunakan.

Intiya, kalau kita perluas lagi mengenai kemanusiaan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas adalah bukti nyata apa yang bisa kita lakukan untuk kemanusiaan. Bukti kepedulian kita kepada sesama. Bukti kalau kita benar-benar manusia yang bermoral dan sebagainya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *