Lampu depan mobil atau headlight menjadi salah satu komponen penting pada mobil kita, terutama kalau kita mengendarai mobil pada malam hari. Selain berfungsi sebagai alat penerangan utama ketika malam hari, juga merupakan tanda untuk pengendara lain di depan kita.
Lampu LED semakin digemari karena hemat energi, lebih terang dan tidak panas daripada lampu halogen. Untuk mobil keluaran baru, biasanya sudah terinstal lampu LED di headlamp-nya, namun untuk pengguna mobil keluaran lama, jangan khawatir karena anda bisa menggantinya dengan lampu LED kapan saja yang anda mau. Namun yang perlu diperhatikan, anda jangan sampai salah pilih lampu LED.
Lampu depan jenis LED sangatlah beragam merk dan kualitasnya. Lampu LED dari merk yang sudah terpercaya dan memiliki kualitas yang baik, biasanya sudah memiliki sertifikasi IP (tahan air), tahan goncangan dan memiliki driver dan kualitas kabel dan solderan yang baik. Hal ini sangat berpengaruh kepada durabilitas lampu tersebut dan cahaya yang dihasilkan.
Lampu LED dengan merk abal-abal dan kualitas seadanya biasanya hanya terlihat terang saja. Kenyataannya cahayanya menyebar dan tidak fokus sehingga membuat pengemudi menjadi kurang jelas melihat ke depan, selain itu LED abal-abal juga sangat silau apabila dilihat dari lawan arah karena sifatnya menyebar dan tidak fokus. Durabilitas lampu LED abal abal juga biasanya hanya bertahan maksimal setahun saja.
Ada bermacam macam fungsi pada lampu depan mobil. Mulai dari lampu utama, lampu senja, lampu dim serta lampu kabut. Tentu untuk ini kita harus dapat menyesuaikan temperatur warna lampu LED, sesuai dengan kegunaan masing-masing.
Lampu utama bisa menggunakan temperatur 4300k (warna putih kekuningan) atau temperatur 6000K (warna putih bening). Lampu dim, temperatur yang disarankan adalah 4300K agar tidak terlalu silau jika dilihat dari arah berlawanan. Sedangkan untuk lampu kabut disarankan menggunakan temperatur 3000K (kuning keemasan) atau 4300K (putih kekuningan) agar bisa tembus hujan dan kabut.
Sebagai tambahan, mengubah sesuatu di luar standar mobil tentu harus memperhatikan kompatibilitas. Ini berlaku juga dengan lampu LED, memang secara teori lampu LED dan halogen sama-sama lampu, namun tentu mempunyai bentuk kelistrikan yang berbeda.
Di beberapa mobil Eropa misalnya mengharuskan lampu harus menggunakan teknologi CANbus agar tidak muncul sensor peringatan di dashboard.
Lampu depan mobil atau headlight menjadi salah satu komponen penting pada mobil kita, terutama kalau kita mengendarai mobil pada malam hari. Selain berfungsi sebagai alat penerangan utama ketika malam hari, juga merupakan tanda untuk pengendara lain di depan kita.
Lampu LED semakin digemari karena hemat energi, lebih terang dan tidak panas daripada lampu halogen. Untuk mobil keluaran baru, biasanya sudah terinstal lampu LED di headlamp-nya, namun untuk pengguna mobil keluaran lama, jangan khawatir karena anda bisa menggantinya dengan lampu LED kapan saja yang anda mau. Namun yang perlu diperhatikan, anda jangan sampai salah pilih lampu LED.
Lampu depan jenis LED sangatlah beragam merk dan kualitasnya. Lampu LED dari merk yang sudah terpercaya dan memiliki kualitas yang baik, biasanya sudah memiliki sertifikasi IP (tahan air), tahan goncangan dan memiliki driver dan kualitas kabel dan solderan yang baik. Hal ini sangat berpengaruh kepada durabilitas lampu tersebut dan cahaya yang dihasilkan.
Lampu LED dengan merk abal-abal biasanya asal terang saja produknya. Cahaya yang dihasilkan juga menyebar dan tidak fokus sehingga kurang menguntungkan bagi pengemudi yang ada didalamnya. Apalagi ukuran terang yang dihasilkan bisa saja tidak memperhitungkan keamanan dan kenyamanan di jalan raya. Untuk durabilitas juga biasanya kurang dari setahun. Untuk itu tidak disarankan anda menggunakan merek yang tidak memiliki reputasi yang baik.
Ada bermacam macam fungsi pada lampu depan mobil. Ada lampu utama, lampu senja, lampu dim serta lampu kabut. Kita harus bisa menyesuaikan temperatur warna lampu LED, sesuai dengan kegunaan masing-masing.
Lampu utama bisa menggunakan temperatur 4300k (warna putih kekuningan) atau temperatur 6000K (warna putih bening). Lampu dim, temperatur yang disarankan adalah 4300K agar tidak terlalu silau jika dilihat dari arah berlawanan. Sedangkan untuk lampu kabut disarankan menggunakan temperatur 3000K (kuning keemasan) atau 4300K (putih kekuningan) agar bisa tembus hujan dan kabut.
Sebagai tambahan, perhatikan kompatibilitas mobil anda dengan lampu yang akan anda gunakan. Umumnya mobil dengan mudah dapat kita ganti lampunya tanpa ada masalah. Namun jika anda memiliki mobil khusus, misalnya mobil keluaran Eropa mengharuskan anda memasang lampu berteknologi CANbus agar tidak muncul sensor peringatan di dashboard.